Kamis, 12 Mei 2016

Hadits Tentang Perumpamaan Dunia


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مالي و لي الدنيا إنما مثلي ومثل الدنيا كمثل راكب قال في ظل شجرة ثم راح وتركها

“Apa urusanku dengan dunia ? Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia adalah seperti pengembara yang tidur siang hari di bawah naungan pohon. Ia istirahat, lalu meninggalkannya” [HR. Ahmad 1/391 dan At-Tirmidzi no. 2377; shahih]
Beliau juga bersabda:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara" [HR Bukhari no. 6416]
'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata,

اِرْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتِ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُوْنَ، فَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابٌ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ

"Dunia berjalan meninggalkan manusia sedangkan akhirat berjalan menjemput manusia, dan masing-masing memiliki generasi. Maka jadilah kalian generasi akhirat dan janganlah kalian menjadi generasi dunia. Karena hari ini (di dunia) yang ada hanyalah amal dan belum dihisab sedangkan besok (di akhirat) yang ada adalah hisab dan tidak ada lagi amal."

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuat garis-garis lalu bersabda, "Ini adalah manusia, ini angan-angannya dan ini adalah ajalnya. Maka tatkala manusia berjalan menuju angan-angannya tiba-tiba sampailah dia ke garis yang lebih dekat dengannya (daripada angan-angannya)." Yakni ajalnya yang melingkupinya. [HR. Al-Bukhari no.6418]

Inilah prinsip hidup seorang mukmin yang diajarkan oleh sebaik-baik manusia teladan bagi kita semua,betapa sering harta melalaikan hati,urusan dunia merusak ibadah,melalaikan dari akhirat,setiap nikmat kelak akan dipertanggung jawabkan....sungguh jika sekiranya kita mengetahui bhwa kelak tempat kembali kita surga maka bisakah kita berleha-leha....

Namun ketahuilah bahwasanya kita tidak mengetahui kemana kelak kita akan kembali,kepada nikmat yang kekal atau azab yang pedih.Akankah kita berani berspekulasi bhwasanya surga adalah tempat kembali sedangkan dosa terus kita lakukan,kemaksiatan terus kita amalkan,sedikitnya bekal ketaqwaan...padahal itulah sebaik-baik bekal bagi kita untuk bertemu dengan Allah Azza wa Jalla...Wallahul musta'an

0 comments:

Posting Komentar